dia terlahir dari keluarga tidak punya, seingat saya, sebelum dia lulus SD bapaknya telah meninggal dunia,jadilah dia anak pertama dengan adik 2 orang, cowok semua. Jangan bayangkan dia lahir dalam keluarga yang punya tradisi keislaman yang kuat, dia terlahir dengan ayah seoarag (maaf,..sekali lagi maaf) tukang minum, (semoga Allah mengampuni dosa beliau dan menerima amal baiknya, amiin), si mbahnya adalah bandar minuman keras tradisional, sehingga hampir tiap pagi dan sore rumahnya di sambangi oleh para penikmat miras tersebut..jadi bisa dibayangkan kan, situasinya yang begitu sulit di rumahnya..
Akan tetapi apakah dia menyerah dan mengaku kalah dengan kondisi itu??tidak kawan...dia terus melaju dengan da'wah bagi tegaknya syariah dan khilafah, walo dia sendiri di lingkunganya,..Allahu Akbar!!
Pernah suatu kali dia ditentang habis-habisan oleh lingkunganya karena mengomentari pilkada dan praktek demokrasi di lingkunganya,dampaknya dia pergi satu hari dari rumah dan kemudian kembali lagi ke rumah untuk memenangkan diri, apakah dari situ dia kapok berda'wah??tidak kawan, dia terus melaju...subhanallah..
sampai pada akhirnya dia sampai pada keikutsertaanya pada konfresni Rojab 1432 H di Stadion Deltras Sidoarjo,..komentarnya terkait even itu sebagai berikut ;
"wah luar biasa. Gak bisa diungkapin dengan kata-kata,...aku merinding di tengah ribuan orang yang bertakbir dan mereka menyerukan satu visi yaitu ganti sistem demokrasi dengan syari'ah di bawah naungan daulah khilafah....luar biasa"..
saat ini dia bekerja sebagai penjual koran di perempatan, setelah beberapa waktu lalu pernah bekerja di mebeler tapi kesehatan memaksanya untuk berpindah haluan..
oiya, ada yang menarik lagi yang perlu saya ceritakan, ceritanya saat dia berjualan koran, sembari membaca koran sebentar-sebenttr, dia diajak bicara dengan orang, saya agak lupa apa yang dibicarakan, akan tetapi pada akhirnya si bapak partner ngobrol ini..berkata " sampeyan kuliah dimana???..lalu dia jawab " saya tidak kuliah, cuma lulusan SD,..bapaknya menjawab..ahh ora percoyo..
Kisah ini smakin meyakinkan saya bahwa orang Islam itu jika benar-benar mempelajari Islam pasti pintar..dan tidak butuh orang yang bergelar S1, S2, S3 sampe profesor untuk bisa memahami Islam...itulah Indahnya Islam dan keluarbiasaan sistem Islam dalam mencerdaskan manusia..ya iyalah namanya juga dari Dzat yang Maha Segalanya...
Semoga Kita semua Istiqomah daam da'wah sampai akhir hayat kita semua, wabil khusus, buat sodaraku yang menginspirasiku ini,...:-)..dan kelak kita dipertemukan oleh Allah di Surga-Nya bersama Rosul dan orang - orang yang dicintai-Nya,amiiin....
No comments:
Post a Comment